Hingga hari terakhir Presidensi pada 31 Agustus 2020, Indonesia telah memimpin 12 pertemuan terbuka, 12 pertemuan tertutup, 5 agenda tambahan, dan 12 pertemuan Badan Subsider DK PBB.
Indonesia akan menjadi tuan rumah sekaligus presiden G20 pada tahun 2022. Ini sesuai dengan keputusan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-15 di Riyadh, Arab Saudi tahun 2020.
Hal tersebut guna mendukung tujuan G20 Presidensi Indonesia 2022, yaitu Recover Together, Recover Stronger (Pulih bersama, pulih lebih kuat).
ECSWG di bawah Presidensi Indonesia akan fokus pada prioritas pemulihan berkelanjutan, land and sea-based actions serta mobilisasi sumber daya, untuk mendukung perlindungan lingkungan dan target-target mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Monitoring tools yang diinisiasi Presidensi Indonesia ini diharapkan dapat menjadi instrumen pendukung dalam rangka perumusan rencana aksi G20 yang konkret dan implementatitf.
Presidensi Indonesia kelompok ketenagakerjaan kembali mendapatkan dukungan di hari terakhir pelaksanaan 1st EWG meeting.
Kerjasama tersebut antara lain terkait dengan pembangunan Ibu Kota Baru Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan Program Presidensi Indonesia dalam G20.
Untuk terus memastikan konektivitas rantai pasok global, Presidensi Indonesia di G20 bahkan memperkenalkan concrete deliverables.